Pejati untuk Memperlancar Suatu Acara

Banten pejati sering dihaturkan atau dipersembahkan sebelum acara rapat dimulai. Jikalaupun ada jalan buntu, maka biasanya ada jalan keluar dan keputusan rapat dianggap keputusan dari-Nya. Begitu pula dalam acara seminar, pertunjukan, serta acara-acara seremonial lainnya, untuk menjaga segala kemungkinan umat disarankan menghaturkan banten pejati sebelum acara dimulai.

Kepercayaan umat Hindu di Bali apabila dalam suatu acara yang bersifat penting menemui kekacauan dan kegagalan maka akan dihubung-hubungkan dengan upacara ngaturang “pakeling” (pemberitahuan dan mohon restu/ijin) pada penguasa tempat itu secara niskala.

Menurut orang Bali, setiap tempat memiliki penguasa secara niskala. Untuk memohon ijinnya, karena beliau itu tidak terlihat maka diwakili oleh “banten pakeling” atau pejati yang dipersembahkan kehadapan-Nya.